Dalam Metode ini, kuantitas maksimum dan minimum untuk setiap jenis bahan baku sudah ditentukan. Tingkatan minimum merupakan marjin pengaman yang diperlukan untuk mencegah terjadinya kekurangan bahan baku, dan tingkat minimum ini sekaligus merupakan titik untuk melakukan pemesanan kembali, dimana kuantitas bahan baku yang dipesan adalah sebesar kebutuhan untuk menjadikan persediaan pada tingkat yang maksimum. Pelaksanaan metode Min-Max ini didasarkan pada observasi fisik atau melalui pencatatan dalam system akuntansi.
Min-Max Analysis Metode ini dilakukan dengan mengendalikan jumlah minimum dan maksimum persediaan dengan mengatur rencana pemesanan persediaan (plan order) agar tidak terjadi kekurangan (stockout) atau kelebihan persediaan (overstock). Dalam bentuk aslinya, Min / Max dianggap metode yang cukup statis pengendalian persediaannya di mana nilai-nilai Min / Max jarang berubah, mungkin beberapa kali per tahun. ABC Analysis sering digunakan untuk memandu praktisi untuk merevisi "A" item yang secara tradisional membutuhkan perhatian lebih dari "B" atau "C" item. Dari perspektif pemesanan Min / Max, ketika pemesanan ulang adalah untuk dilakukan, baik nilai-nilai Min dan Max harus diperbarui dengan nilai reorder point yang dihasilkan dari perhitungan perkiraan kuantil.
Metode yang digunakan untuk menentukan saat harus diadakan pemesanan lagi sedemikian rupa sehingga kedatangan atau penerimaan bahan baku yang dipesan di atas safety stock sama dengan nol.
Cara Menetapkan ROP
1. ROP = Kebutuhan Lead Time + Prosestase tertentu dr. Safety Stock
2. ROP = Kebutuhan Lead Time + Safety Stock
Lead Time = Penggunaan bahan baku selama tenggang waktu mendapatkan barang.
Min and Max
Yakni metode yang digunakan untuk menentukan jumlah persediaan minimum dan persediaan maksimum yang ada di gudang.
Max. = Safety Stock + EOQ
Min. = Jumlah persediaan minimum di gudang (Safety Stock)
"Inventory is money sitting around in another form"- Rhonda Adams
This blog was created by:
Siti Annisa Nuryati
223414036
D3 MLM 2014