Senin, 27 Juni 2016

Kaizen Plan for Lookman Djaja, Corp to integrated industrial area with railways







As we know that Mr. Kyatmaja Lookman have a plan to develop an integrated industrial area with railway which at Karawang called as Lookman Djaja Logistic Center to "push" the logistic costs.

Here, my personal opinion by implementing Mr. Kyatmaja Lookman's plan collaborate with Kaizen.


First, what is Kaizen??

Kaizen is the practice of continuous improvement. Kaizen was originally introduced to the West by Masaaki Imai in his book Kaizen: The Key to Japan’s Competitive Success in 1986. Today Kaizen is recognized worldwide as an important pillar of an organization’s long-term competitive strategy. Kaizen is continuous improvement that is based on certain guiding principles: 



  • Good processes bring good results
  • Go see for yourself to grasp the current situation
  • Speak with data, manage by facts
  • Take action to contain and correct root causes of problems
  • Work as a team
  • Kaizen is everybody’s business
  • And much more!

One of the most notable features of kaizen is that big results come from many small changes accumulated over time. However this has been misunderstood to mean that kaizen equals small changes. In fact, kaizen means everyone involved in making improvements. While the majority of changes may be small, the greatest impact may be kaizens that are led by senior management as transformational projects, or by cross-functional teams as kaizen events.

cr: https://www.kaizen.com/about-us/definition-of-kaizen.html

In a simple words Kaizen is a continuous improvement strategy that also calculating even a small of changes.






Related with Mr. Kyatmaja Lookman's plan collaborate with Kaizen there are points to make them work together:
  • Everything should be integrated with technology and the time it schedules. In  this case the activities of loading and unloading goods from the railway should be work in the right of time with right of handle. Every second of the movements should be calculated.
  • Team Work is a key. When everything being integreted but, we didn't had a team that worked together, it wouldn't went as we wished for. Every person in the team should be knew their own JobDesk. In logistics we are talking about 2 things. First is time and Second is cost. We all know that technology has developing that much of changes but, we still needed a team, to make sure everything is work as it should. Because, everyday is a challenge. Each day has their own of challenges.
  • Watching every single improvement because if we are not catch it, we will loss things that we have to fix. Remember, even a small of change it count our profits.
  • The most important thing is to clean up the railway areas with everything that could irritate the activities.




This blog was created by:
Siti Annisa Nuryati
223414036
D3 MLM 2014

Minggu, 19 Juni 2016

JIT (Just In Time) Pada Manajemen Persediaan

Metode Just In Time

TUGAS MANAJEMEN PERSEDIAAN

 

Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang barang milik perusahaandengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal atau persediaan barang- barang yang masih dalam proses ataupun persediaan bahan baku. Persediaan merupakan salahsatu aset paling mahal (40% dari total investasi). Harus ada keseimbangan antara investasi persediaan dan tingkat pelayanan konsumen.Maka dari itulah timbul yang namanya konsep Just In Time.

Just In Time adalah suatu konsep dimana bahan baku yang digunakan untuk aktifitas produksi didatangkan dari pemasok atausuplier tepat pada waktu bahan itu dibutuhkan oleh proses produksi, sehingga akan sangatmenghemat bahkan meniadakan biaya persediaan barang/penyimpanan barang/stocking cost.





Tujuan Strategis JIT adalah:
  1. Meningkatkan laba
  2. Memperbaiki posisi persaingan perusahaan
Tujuan tersebut dapat dicapai dengan cara:
  1. Mengeliminasi atau mengurangi persediaan
  2. Meningkatkan mutu
  3. Mengendalikan aktivitas supaya biaya rendah (sehingga memungkinkan harga jual rendah dan laba meningkat)
  4. Memperbaiki kinerja pengiriman


    Elemen-elemen kunci sistem keberhasilan JIT:
    • Tingkat persediaan yang minimal, Sistem JIT memotong biaya dengan mengurangi :
      1. Ruang yang dibutuhkan untuk penyimpanan bahan baku
      2. Jumlah penanganan bahan baku
      3. Jumlah persediaan yang usang.
    • Pembenahan tata letak pabrik 
    arus lini adalah jalur fisik yang dilewati oleh sebuah produk pada saat bergerak melalui proses pabrikasi dari penerimaan bahan baku sampai ke pengiriman barang jadi.
    Manfaat Arus Lini Ganda:
      1. Meminimalkan biaya penanganan bahan baku
      2. Meniadakan penyimpanan unit produk dalam proses pada saat unit tersebutmenunggu proses berikutnya.
    • Pengurangan Setup Time
    Masa pengesetan mesin (setup time) adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengubah perlengkapan, memindahkan bahan baku, dan mendapatkan formulir terkait dan bergerak cepat untuk mengakomodasikan produk unsure yang berbeda.
    • Kendali Mutu Terpadu (Total Quality Control)
    TQC berarti bahwa perusahaan tidak akan memperbolehkan penerimaan penerimaan komponen dan bahan baku yang cacat dari para pemasok, pada BDP maupun pada barang jadi.
    • Tenaga kerja yang fleksibel

    Keuntungan dan Kelemahan JIT:

    Keuntungan JIT 

      1. Seluruh sistem yang ada dalam perusahaan dapat berjalan lebih efisien
      2. Pabrik mengeluarkan biaya yang lebih sedikit untuk memperkerjakan para staffnya
      3. Barang produksi tidak harus selalu di cek, disimpan atau diretur kembali
      4. Kertas kerja dapat lebih simple
      5. Penghematan yang telah di lakukan dapat digunakan untuk mendapat profit yang lebih tinggi misalnya, dengan mengadakan promosi tambahan.
    Kelemahan JIT

    Satu kelemahan sistem JIT adalah, tingkatan order ditentukan oleh data permintaan historis. Jika permintaan naik melebihi dari rata-rata perencanaan historis maka inventoriakan habis dan akan mempengaruhi tingkat pelayanan konsumen.


    Beberapa perusahaan yang menerapkan sistem JIT yaitu:

     






    "The more inventory a company has, The less likely they will have what they need"


    This blog was created by:
    Siti Annisa Nuryati
    223414036
    D3 MLM 2014

    Minggu, 22 Mei 2016

    Pembagian Suku Cadang Berdasarkan Jenisnya

    TUGAS MANAJEMEN PERSEDIAAN

     

     

    • Suku Cadang Habis Pakai (Consumable Parts)

      Suku cadang yang tidak diperbaiki, dianggap suku cadang yg  habis pakai. Karena itu, suku cadang habis pakai cenderung lebih murah dalam hal biaya dan dalam ukuran pemesanan biasanya skalanya lebih besar jumlahnya.
    • Suku Cadang Pengganti (Replacement Parts)

      Suku cadang pengganti dianggap sebagai suku cadang yang layak perbaikan , biasanya berdasarkan pertimbangan ekonomi biaya perbaikan mereka . Daripada menanggung biaya sepenuhnya penggantian, repairables biasanya dirancang untuk memungkinkan pemeliharaan yang lebih terjangkau dengan cara yang modular . Hal ini memungkinkan komponen untuk lebih mudah dihilangkan, diperbaiki, dan diganti. Memungkinkan penggantian yang lebih murah.
    • Suku Cadang Jaminan (Insurance Parts)

      Suku cadang jaminan adalah suku cadang yang ada di dalam persediaan suku cadang. Suku cadang ini tidak akan digunakan dalam keadaan atau situasi yang normal dari pabrik dan peralatan, tetapi jika tidak tersedia saat dibutuhkan, itu akan mengakibatkan kerugian yang signifikan.


    CONTOH SUKU CADANG DI DALAM GUDANG SEPERTI UNILEVER

     

    • Suku Cadang Habis Pakai (Consumable Parts) 

      • Lampu penerangan 
      • Lakban
      • Label 
      • Pulpen
      • Kertas
      • dan lain-lain 
    • Suku Cadang Pengganti (Replacement Parts)

      • Forklift (in all kinds of them)
      • Mesin pengolah bahan baku (sabun, shampoo, pelembab, dan lainnya)
      • Conveyer  
      • Komputer
      • Barcode Scanner
      • Pallet
      • dan lain-lain
    • Suku Cadang Jaminan (Insurance Parts)

      • Oli
      • Suku cadang yang berkaitang dengan perbaikan mesin (mur, baut) karna setiap jenis mesin memiliki ukuran yang berbeda-beda
      • Bahan baku untuk membuat produk-produk 
      • dan lain-lain

       

    "There is time enough, but not to spare"


    This blog was created by:
    Siti Annisa Nuryati
    223414036
    D3 MLM 2014

    Senin, 18 April 2016

    JIDOKA

     SUMMARY JIDOKA


    What is JIDOKA?


    JIDOKA known as Automation with Human Intelligent/Human Touch which means the machine was given the ability to be able to mark off the bad over the good without being monitored by the operator.
    JIDOKA will facilitate human in providing detection and warning in case of errors , at the same time to prevents the errors by human activities undertaken (Human Error).

    JIDOKA Evolution




    In the first picture we are know that everything is being controlled by operator, and second picture the machine start the job itself and the operator just watch how it goes, and the last picture the machine do the job itself without being control by operator around the machine. The operator actually still control the machine but only by Andon board. The operator just watch over the Andon board that will light up the number if the machine detect the errors.


    -Andon Board-


    TOYOTA Production System Concept



    1. " Highlighting/View of the problem"
    2. "Quality must be built during the manufacturing process"
    JIDOKA is basically combine the quality checks into every single step of the production process by ensuring that all processes visible. JIDOKA also helps to ensure that any abnormalities/errors can be fixed immediately. 


    TOYOTA Mistake-proofing

     

    Known as poka-yoke, this principle is a simple, yet creative and reliable way to reduce errors and maintain quality. So basically in this principle items are clearly labelled so that they can be found and used by everyone just as easily.

     

    A Simple Set of JIDOKA Rules

     

     

    1. Discover problem
    2. STOP
    3. Fixing the problem
    4. Investigate the root cause of the problem
    Within companies such as Toyota line stop is a way of life, if an operator detects a problem they pull a cord or push a button to stop the production line at the end of that production cycle. 
    If it such a simple or easy error then the operator will fix it themselves and restart the line, otherwise they will call support that requires to solve the error if it such as a complicate one.





    many western companies just fear for a loss in productivity by JIDOKA because for only minor problem the machine will being stopped constantly. But, actually through JIDOKA we don’t just stop the process, we highlight the problem, correct it and then tackle root cause to prevent the problem ever happening again. JIDOKA  actually improve the standardization of production process by remove root causes.


     


    "we are seeing a race against the clock with Logistics" - Tom Kloza



    This blog was created by:
    Siti Annisa Nuryati
    223414036
    D3 MLM 2014


     


     

    Sabtu, 26 Maret 2016

    Min and Max Analysis

    Min / Max metode pemesanan persediaan adalah mekanisme penataan ulang dasar yang telah diterapkan di banyak ERP dan jenis lain dari perangkat lunak manajemen persediaan. "Min" merupakan nilai tingkat persediaan yang memicu pemesanan ulang dan "Max" merupakan nilai tingkat persediaan baru yang ditargetkan mengikuti pemesanan ulang tersebut. Perbedaan antara Max dan Min sering diartikan sebagai EOQ (Economic Order Quantity). 




    Dalam Metode ini, kuantitas maksimum dan minimum untuk setiap jenis bahan baku sudah ditentukan. Tingkatan minimum merupakan marjin pengaman yang diperlukan untuk mencegah terjadinya kekurangan bahan baku, dan tingkat minimum ini sekaligus merupakan titik untuk melakukan pemesanan kembali, dimana kuantitas bahan baku yang dipesan adalah sebesar kebutuhan untuk menjadikan persediaan pada tingkat yang maksimum. Pelaksanaan metode Min-Max ini didasarkan pada observasi fisik atau melalui pencatatan dalam system akuntansi.


    Min-Max Analysis Metode ini dilakukan dengan mengendalikan jumlah minimum dan maksimum persediaan dengan mengatur rencana pemesanan persediaan (plan order) agar tidak terjadi kekurangan (stockout) atau kelebihan persediaan (overstock). Dalam bentuk aslinya, Min / Max dianggap metode yang cukup statis pengendalian persediaannya di mana nilai-nilai Min / Max jarang berubah, mungkin beberapa kali per tahun. ABC Analysis sering digunakan untuk memandu praktisi untuk merevisi "A" item yang secara tradisional membutuhkan perhatian lebih dari "B" atau "C" item. Dari perspektif pemesanan Min / Max, ketika pemesanan ulang adalah untuk dilakukan, baik nilai-nilai Min dan Max harus diperbarui dengan nilai reorder point yang dihasilkan dari perhitungan perkiraan kuantil.


    Metode Perhitungan

     


    Metode yang digunakan untuk menentukan saat harus diadakan pemesanan lagi sedemikian rupa sehingga kedatangan atau penerimaan bahan baku yang dipesan di atas safety stock sama dengan nol.


    Cara Menetapkan ROP
    1. ROP = Kebutuhan Lead Time + Prosestase tertentu dr. Safety Stock
    2. ROP = Kebutuhan Lead Time + Safety Stock
    Lead Time = Penggunaan bahan baku selama tenggang waktu mendapatkan barang.


    Min and Max
    Yakni metode yang digunakan untuk menentukan jumlah persediaan minimum dan persediaan maksimum yang ada di gudang.
    Max. = Safety Stock + EOQ
    Min. = Jumlah persediaan minimum di gudang (Safety Stock)


    "Inventory is money sitting around in another form"- Rhonda Adams

    This blog was created by:
    Siti Annisa Nuryati
    223414036
    D3 MLM 2014
















    Sabtu, 19 Maret 2016

    Just In Time Distribution of Cement Indonesia's Products to The Corner Regions of Indonesia

    Summary


    Yesterday, i'm joined Public Lecturer of "Just In Time Distribution of Cement Indonesia's Products to The Corner Regions of Indonesia" with Mr. Ir. Dr. Gatot Kustyadji SE, M.Si. on Friday, March 18th 2016 at Audio Visual STMT Trisakti Jakarta.

    The speaker was Mr. Ir. Dr. Gatot Kustyadji SE, M.Si who was the Director of Human Capital and Illegal of Cement Indonesia Corp, Tbk.



    The Process of Cement Indonesia Corp, Tbk Business

    Cement Indonesia was lead with strategic holding company which every factory of them combined as one called Cement Indonesia Corp, Tbk. As the company growth they thought that the more closer the company with their customers by the good price and quality was the main key of successful business. So, they expected they could built cement factory over corner regions of Indonesia to minimized the distribution distances.


    Distribution of Cement Indonesia Corp, Tbk.

    For almost 30-40% cement prices was by the transportation cost than the actual prices itself. Therefore, Cement Indonesia Corp, Tbk implemented Just In Time Distribution of their products to ease the transportation cost even though the transportation cost was still high.
    They were always watched out over the available stock by stock monitoring technology with the details such as:

    1. Green: over 60% available stock.
    2. Yellow: 30-60% available stock.
    3. Red: less than 30% available stock.
    4. Blue: over than 100% available stock.
    While the blue pin came out they would to distribute the available stock over the red pin. So, the products would never got shortage or even sold.
    They were using Just In Time Distribution with several reason of profit efficiency. The market share and distribution channel was their priority. 40% of profit margin of Gresik Cement growth this year. If their products sold and nothing left they were prefer to bought their competitor's products and distribute it through them than to let the competitors taken over their distribution channel.
    For now they were using 2PL as their distribution system. 




     D3 MLM as the audiences of Public Lecturer 
    Friday, March 18th 2016 at Audio Visual STMT Trisakti Jakarta.




    Me as the audiences of Public Lecturer 
    Friday, March 18th 2016 at Audio Visual STMT Trisakti Jakarta.


    Thank you to Mr. Ir. Dr. Gatot Kustyadji SE, M.Si who was the Director of Human Capital and Illegal of Cement Indonesia Corp, Tbk for shared with us and thank you for STMT Trisakti for this program. 
     

    "with the more distribution channels its more important to have "must have" content and brands that cut through the cluster"- Thomas O Staags

     


    This blog was created by:
    Siti Annisa Nuryati
    223414036
    D3 MLM 2014

    Rabu, 10 Februari 2016

    Company Visit at PT. KCN Indonesia

    Summary


    We had a chance to have a company visit at PT. KCN Indonesia which was a company that provided export-import services such as loading and unloading the cargo by ships until the freight forwarding service by trucks. 

    First of all, PT. KCN Indonesia not only provide their place for those all activities but they also offers for a governance of documents that related with those activities. It depends with the customers required and ordered.

    The main activity at PT. KCN Indonesia might with loading and unloading side. They usually took for Coal and Earth Spikes cargo for being send to the customer's warehouse or even to being export again. They also took a corporation with many truck companies to handle the orders.
     


    The process of Coal handling at PT. KCN Indonesia

    • First, PT. KCN Indonesia asked the customer about the documents that supposed to report. Then, they checked it out for the validation in order with the cargo even with the transported with another companies that would taking care with.
    • Second, PT. KCN Indonesia provided the tug boat that would help the ship to recliner and did the unloading of coal by excavator to the truck for being transported.
    • Third, PT. KCN Indonesia would report every single time and truck that load the coal according with the session ((if the coal in a large volume it would up to 10 seasons of unloads activity with three seasons each day)).
    • Fourth, the trucks that load the coal would be weighted as customer order ((if the customer not going to weighted the trucks, PT. KCN Indonesia wouldn't do the weighted though)). The weighted was to support the count of depreciation with the actual weight according the process of loads the coal on trucks.
    • Finally, the unloading activity was ends if all the coal has been transported. 


     The Meaning of 

    1. Tug Boat
      Tugs boat are vessels that can be used to maneuver / movement, the main pull or push other ships in the harbor, the open sea or by river or canal. Similarly tugboat used to pull barges, broken, and other equipment. 
    2. Jetty
      Jetty or pier is a pier jutting into the sea. The pier jetty type, usually ships can be docked on either side of the jetty. Jetty is usually the direction of the shoreline and connected to the mainland by bridge. Usually form an angle perpendicular to the jetty to jetty can take the form of letters T or L. 
    3. Barge
      Barge or pontoon is a type of vessel with a flat stomach or a big box that floats, used for transporting goods and towed by tugs or are used to accommodate the ebb and flow like the floating dock. 

    Pictures

    D3 MLM with Mr. Didiet Hidayat as a Logistics Lecture and Crews of PT. KCN Indonesia.
     

     Tongkang Ship as a background while we did the visit at PT. KCN Indonesia.


     Cargo office for documents prepariation as a background at PT. KCN Indonesia.


    Liba and I took picture with Crane as a background at PT. KCN Indonesia.

     Mr. Didiet Hidayat and I took picture at PT. KCN Indonesia.


    Thank you for all the committees that took their responsibilities for made this company visit happen and Thank you for PT. KCN Indonesia that gave us this kind of pleasure to got learn of those activities.

     "make your own valuable memories as much as you could"


    This blog was created by:
    Siti Annisa Nuryati
    223414036
    D3 MLM 2014

    Minggu, 03 Januari 2016

    Tugas Manajemen Pengadaan



    STMT Trisakti





    1. Sejarah singkat STMT Trisakti







    STMT Trisakti adalah salah satu Perguruan Tinggi Swasta di bawah Yayasan Trisakti. STMT Trisakti berlokasi di Jalan IPN nomor2, Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur, 13410. Telp. (021) 851 6050 (hunting), Fax. (021) 856 9340.

    Tahun 1970 STMT Trisakti dikenal dengan nama Akademi Angkutan Udara Niaga (AAUN) Trisakti. Kemudian dengan Keputusan Mendikbud No.0332/O/1985 tanggal 27 Juli 1985 berubah menjadi Akademi Administrasi Udara Niaga Trisakti.

    Selanjutnya berdasarkan Keputusan Mendikbud No.0860/O/1986 tanggal 6 Desember 1986, status dan nama lembaga ini ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Transpor Trisakti disingkat STMT Trisakti.

    Pada saat itu STMT Trisakti mengelola 2 (dua) Jenjang Pendidikan, yaitu:
    a. Jenjang Pendidikan D.III
    b. Jenjang Pendidikan D.IV



    Tahun 1986, STMT Trisakti memperoleh izin dari DIKTI untuk menyelenggarakan Jenjang Pendidikan Diploma IV untuk Program Studi Manajemen Transpor Darat (D.IV MTD), berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nomor : 0895 / O / 1986 tanggal 29 Desember 1986.



    Tahun 1993, STMT Trisakti memperoleh izin dari DIKTI untuk menyelenggarakan Jenjang Pendidikan Diploma III untuk Program Studi Manajemen Transpor Laut (D.III MTL), berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 481/DIKTI/Kep/1993 tanggal 13 Agustus 1993, dengan Status TERDAFTAR.





    Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 18/DIKTI/Kep/ 1998 tanggal 26 Januari 1998, Program Studi Diploma IV (D.IV) berubah menjadi Program Studi Strata 1 (S.I) Manajemen, dengan konsentrasi :
    1. Manajemen Transpor Udara (MTU)
    2. Manajemen Transpor Darat (MTD)
    3. Manajemen Transpor Laut (MTL)
    Pada tahun 1998, STMT Trisakti memperoleh izin menyelenggarakan Jenjang Pendidikan Diploma III Program Studi Manajemen Logistik dan Material (D.III MLM), berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 194/DIKTI/Kep/1998 tanggal 15 Juni 1998, dengan Status TERDAFTAR. 

    Pada tahun 2005, STMT Trisakti memperoleh izin operasional untuk penyelenggaraan Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Transpor dan Logistik berdasarkan surat DIKTI No. 646/D/T/2005 tanggal 3 Maret 2005.


    Saat ini STMT Trisakti menyelenggarakan :

    • Program Pendidikan Vokasi (D.III)
    1. Program Studi Manajemen Transportasi Udara ( MTU) dan Konsentrasi Manajemen Bandar Udara (MBU)
    2. Program Studi Manajemen Transportasi Laut (MTL)
    3. Program Studi Manajemen Logistik dan Material (MLM)
    • Jenjang Pendidikan Strata Satu (S.I), Program Studi Manajemen, dengan Konsentrasi
    1. Manajemen Transportasi Udara (MTU)
    2. Manajemen Transportasi Darat (MTD)
    3. Manajemen Transportasi Laut (MTL)
    4. Manajemen Logistik (MLog)
    • Jenjang Pendidikan Strata Dua (S.2), Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
    1. Konsentrasi Magister Manajemen Transportasi Udara
    2. Konsentrasi Magister Manajemen Transportasi Darat
    3. Konsentrasi Magister Manajemen Transportasi Laut
    4. Konsentrasi Magister Manajemen Logistik

    2. Struktur Organisasi



    Ketua
    DR. TJUK SUKARDIMAN

    Wakil Ketua I Bidang Akademik
    YULIANTINI , AMTrU, MM

    Wakil Ketua II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan
    H. MISKUL FIRDAUS, SE, MM, QIA

    Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni
    SUPARWAN CK, A.MTrU., MM 

    Wakil Ketua IV Bidang Kerjasama & Pemasaran
    JULIATER SIMARMATA SE, MM

    3. Visi Misi

    VISI

    Pada Tahun 2031, Menjadi Perguruan Tinggi Bereputasi Global (Global Reputable Higher Education)


    MISI
    1. Menyelenggarakan proses pembelajaran berdasarkan Standar Mutu Nasional dan Internasional.
    2. Menyelenggarakan penelitian lanjut (advance research) yang menghasilkan pengetahuan baru (new knowledge) dan produk-produk intelektual bernilai ekonomi (intellectual economic value products) sesuai kebutuhan bangsa dan dunia.
    3. Melaksanakan pelayanan pelatihan, konsultasi, dan memberikan masukan kepada pemerintah dan pelaku industri terhadap upaya untuk mengatasi persoalan transportasi dan logistik lingkup nasional dan internasional. 

    Tentang Jurusan D3

    Visi 
    Sebagai program studi yang menyelenggarakan pendidikan professional di bidang manajemen logistic dan material yang unggul dan terpercaya di Indonesia

    Misi

    Menciptakan suasana akademik yang kondusif guna menghasilkan professional dengan kekhususan bidang logistic dan material yang memiliki kejujuran, disiplin berbudi pekerti yang baik dan kompetensi keilmuan yang tinggi untuk dapat bersaing dalam pasar tenaga kerja


    Tujuan
     
    Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dan integrasi keilmuan maupun keahlian yang berkualitas, disiplin, dan berbudi pekerti tinggi. 

    Sasaran
    Mengembangkan kegiatan belajar mengajar, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang produktif, efektif serta efisien, dan memberika layanan pendidikan yang optimal serta menciptakan budaya akademik yang baik secara berkelanjutan.


    Kelebihan dari jurusan D3 atau Vokasi
    adalah mahasiswa/i mendapatkan keuntungan dalam mencari pekerjaan, karena semua perusahaan menginginkan pekerja yang siap pakai, dan mengerti tugas di lapangan.

    Kekurangan dari jurusan D3 atau Vokasi adalah persaingan dengan lulusan dengan ijazah Sarjana atau S1 yang lebih dinilai kooperatif dalam pekerjaan serta mempunyai dasar teori tegas terhadap ilmu pekerjaan.

    opini saya tentang jurusan D3 atau Vokasi di STMT Trisakti adalah kurangnya penerapan yang sesuai dengan prinsip dasar D3 yaitu 75% dalam kegiatan pembelajaran berada diluar kelas sedangkan sisanya yakni 25% kegiatan didalam kelas karna lulusan D3 diciptakan untuk bekerja bukan untuk mengajar. Namun, hal ini malah berlaku kebalikannya di STMT Trisakti mungkin disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu ketentuan-ketentuan yang ada didalam kampus yang memang belum sesuai dengan standarisasi program kegiatan diploma.

      

    Mengapa saya memilih masuk jurusan D3 MLM? 



     
     
    Pada awalnya saya ingin masuk jurusan S1 Manajemen Udara di STMT Trisakti. Namun, saat berdiskusi dengan kakak saya mengenai peluang kerja yang nantinya akan saya hadapi akhirnya saya memilih jurusan S1 Manajemen Logistik dan Material namun tetap di STMT Trisakti dan pada akhirnya saya mendaftar S1 Manajemen Logistik dan Material program Reguler di STMT Trisakti.

    Pada saat saya akan melaksanakan ujian tertulis ujian saringan masuk di STMT Triskati, saya tidak mendapati nama saya tertera dalam nomer pendaftaran S1 Manajemen Logistik dan Material program Reguler. Akhirnya, saya mengkonfirmasi ke pihak pendaftaran STMT Trisakti dan mereka bilang bahwa nomer pendaftaran saya adalah nomer pendaftaran S1 Manajemen Logistik dan Material program Bea Siswa. Saya panik sekaligus kaget karna saya tidak menyiapkan bahan apapun untuk ujian pendaftaran S1 Manajemen Logistik dan Material program Bea Siswa. Namun, salah satu ibu mendatangi saya dan berkata "dicoba saja dulu siapa tau berhasil" maka akhirnya saya mencoba untuk tetap mengikuti ujian pendaftaran S1 Manajemen Logistik dan Material program Bea Siswa. Tahap demi tahap ujian pendaftaran S1 Manajemen Logistik dan Material program Bea Siswa saya lewati hingga pada saat pengumuman final untuk ujian pendaftaran S1 Manajemen Logistik dan Material program Bea Siswa mengenai siapa saja yang berhasil memasuki tahap wawancara dengan ketua STMT Trisakti yaitu Dr. Tjuk Sukardiman dan nama saya tidak dipanggil. Saya sangat kecewa karna saya tidak lolos ditahap akhir ujian pendaftaran S1 Manajemen Logistik dan Material program Bea Siswa. Namun, saya dipanggil ke kantor D3 STMT Trisakti dan ditawari D3 Manajemen Logistik dan Material program Bea Siswa. Awalnya saya sama sekali tidak tertarik karna saya ingin langsung sarjana sehingga saya jawab "saya akan diskusikan dulu dengan orang tua saya" dan orang tua saya bilang untuk diambil kesempatan itu. 

    seiring berjalannya waktu saya sangat menikmati untuk menggambil jurusan Manajemen Logistik dan Material di STMT Trisakti karna setelah mengetahui apa logistik sesungguhnya saya sangatlah merasa beruntung memilih jurusan Manajemen Logistik dan Material yang pada dasarnya kegiatan bisnis apapun bentuknya pasti membutuhkan logistik didalamnya dan setiap negara yang berhasil adalah negara yang memiliki kegiatan logistik terbaik. Saya juga sangat menikmati menjadi seorang diploma kelak karna, pelajarannya sangat membantu dan tidak terlalu berbelit.  

    Kegiatan saya di STMT Trisakti selama 3 semester ini.


    2014

    foto diatas saat pertama kali kelas D3 Manajemen Logistik dan Material STMT Trisakti mengadakan makrab bersama agar lebih kompak dengan mengenal satu sama lainnya.


    2015
    Mengunjungi batik komar bersama kelas D3 Manajemen Logistik dan Material STMT Trisakti dan mempelajari pembuatan produk batik komar serta distribusi yang batik komar lakukan.


    Mengunjungi c59 factory bersama D3 Manajemen Logistik dan Material STMT Trisakti dan mempelajari pembuatan produk c59 serta distribusi yang c59 lakukan.  

    1st Leadership Training bersama Himpunan Mahasiswa Logistik STMT Trisakti. Belajar berorganisasi dan berani berbicara didepan umum.


     e-commerce dan a-commerce diskusi umum bersama dengan Himpunan Mahasiswa Logistik STMT Trisakti.

      bergabung dalam diskusi umum logistik cluster bersama dengan Bapak Didiet Hidayat dan Bapak Ali Tabah serta
    Mahasiswa D3 Manajemen Logistik dan Material STMT Trisakti (1)

     

    bergabung dalam diskusi umum logistik cluster bersama dengan Bapak Didiet Hidayat dan Bapak Ali Tabah serta Mahasiswa D3 Manajemen Logistik dan Material STMT Trisakti (2)

    mengunjugi pameran Indonesia Transport Supply Chain and Logistics (ITSCL)

    bergabung dalam seminar pameran transportasi karna STMT Trisakti menjadi salah satu Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi yang diundang dalam acara seminar tersebut.

      Setelah lulus mau kemana?

     

    Pemberhentian pertama yang sangat saya inginkan adalah YCH company. Dimana saya pertama kali mengenal atau mengetahui perusahaan ini berkat dosen Sumber Daya Manusia yaitu Bapak Rully yang mengajar kelas kami D3 Manajemen Logistik dan Material STMT Trisakti di semester 2. Beliau menceritakan bagaimana perusahaan ini bekerja dan itu berhasil membuat "mind blowing" untuk saya pribadi sebagai mahasiswa jurusan Logistik dan Material. Beliau juga memberikan contoh dari senior-senior kami dari STMT Trisakti jurusan Manajemen Logistik dan Material yang berhasil menjadi supervisior gudang di bulog berkat YCH company. Saya tidak mengharapkan keberhasilan yang sama dengan apa yang senior saya dapatkan sebelumnya tapi target saya mendapatkan keberhasilan yang lebih dimana setiap tahunnya pasti ada peluang yang lebih besar. saya ingin bekerja di YCH company agar saya menjadi seorang logistik yang expert karna banyak orang sukses berkata "pengalaman adalah guru terbaik".

    Perberhentian yang mungkin akan saya ambil juga nantinya, adalah Unilever. Karna, kenapa tidak? ketika Unilever berhasil mendistribusikan berbagai macam produk dengan lebelnya menyertai saya sebagai mahasiswa jurusan Logistik dan Material sangat ingin menjadi salah satu bagian yang dapat mempengaruhi keberhasilan Unilever bahkan lebih berhasil dari apa yang telah mereka capai saat ini. Lagi-lagi para ahli mengatakan "kepercayaan diri dan tekad dapat menentukan kesuksesan.

    Seperti yang kita ketahui, dunia online adalah hal yang sangat populer di dekade ini bahkan akan lebih populer kedepannya. Karna, semakin majunya teknologi jaringan internet akan selalu mengikutinya. Orang-orang akan semakin sibuk dan mereka pun tidak akan memiliki waktu untuk belanja secara langsung. Disini, kenapa saya pilih Lazada? saya mengetahui bagaimana cara Lazada bekerja berkat adanya diskusi umum oleh Himpunan Mahasiswa Logistik STMT Trisakti dimana mereka mengundang Ibu Ventya Gemma yang berbagi pengetahuan tentang bisnis online dan bagaimana beliau dapat bekerja di Lazada. Pengalamannya membuat saya terkagum sehingga saya juga tertarik untuk menjadi bagian dari keberhasilan Lazada dimasa depan.


    Tidak ada yang dapat menghindari pajak dan bea. Pemikiran seperti itu masih terus terpikirkan di otak saya. Saya melihat peluang yang sangatlah besar dibidang yang satu ini. Apalagi, bila status kita bersertifikat sebagai ahli dari custom clearance itu sendiri. Jadi, selain bekerja yang berada dinaungan label sebuah perusahaan saya juga ingin membuka perusahaan saya sendiri dengan menjadi konsultan bea dan cukai.



    "I NEVER DREAMED ABOUT SUCCESS, I WORK FOR IT INSTEAD"

    This blog was created by:
    Siti Annisa Nuryati
    223414036
    D3 MLM 2014